Senin, 08 Agustus 2011

UNTITTLED 3


Silau matahari yang menusuk mata
Semakin pancarkan cantik indahmu
Panas terik sinar mentari
Menambah semangatku tuk mendapatkanmu

Tak cukup sebuah kata
Untuk merangkai namamu yang indah
Tak cukup sebait puisi
Untuk menaklukan sempurna hadirmu

Tetapi, hanya saat kau tersenyum
Sesuatu muncul dalam benakku
Yang tatkala ingin kuhentikan
Yakni.. waktu

setiap detik berlalu tak terasa
tiap menit pergi menyisakan bayangmu
sesuatu yang datang tanpa awal
dan yang pergi tanpa akhir

saat ku menutup mata
hanya membayangkanmu kurasa damai
dan sebuah khayalan kelak nan menjadi permintaan
'tuk kau tetap disini, bersama semua senyum ketulusan.

UNTITTLED 2


Satu rasa yang menusuk dada
Terasa bagai meregang nyawa
Pedih hati sungguh terasa
Tak terbendung, oleh dendam dalam sukma

          Hanya satu harapan jiwa
          Sepicis cinta yang selalu kujaga
          Kini semua telah tiada
          Tak sisakan sebongkah kebahagiaan

Takkan pernah ada penyesalan
Yang tertinggal hanyalah derita
Semua hilang perlahan-lahan
Satu persatu dari bayangan

          Lari bukanlah jalan
          Melainkan sebuah pilihan
          Pilihan yang meringankan
          Semua beban yg melekat dalam angan

UNTITTLED 1


Hempasan udara kelam
Menuntun raga bergegas tanpa bekas
Dalam pelukan malam
Menusuk tulang berbalut impian

          Merangkai 100 harapan dan angan.
          Menentukan 1000 hentakkan langkah kehidupan
          Membangun jiwa pada keinginan
          Pada sebuah asa kenyataan

Beribu rintangan warnai jalan
Berlaksa cemoohan mengusik batin
Dalam hati penuh agenda
Kan menjadi pemandu jiwa

Hanya kesadaran diri
Dapat bertahan dalam guncangan zaman
Dan hanya jiwa karang
Kelak melalui ganas ombak kehidupan

Berfikir dunia adalah khayalan
Adalah jurang terbesar nan menghantui
Ingat.. kehidupan dalam genggaman, kawan..
Bukan sekedar argumen
Untuk meraih semua impian dan cita-cita.